Formula 1 Shake Mix Herbalife





Formula 1 Shake Herbalife

Formula 1 Shake produk Herbalife ini mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh kita. Nutritional Shake Mix adalah Nutrisi yang bergizi tinggi dan memberikan hasil yang memuaskan dalam menjaga kesehatan. Shake Formula 1 ini  dapat dihidangkan sesuai selera Anda, baik manis, dingin atau dicampur buah-buahan. Tersedia dalam tiga rasa: Chocolate, Vanilla, dan Strawberry. Berbentuk bubuk, dengan isi 550 gram per kaleng.

Memberikan nutrisi lengkap dan seimbang, memenuhi semua kebutuhan nutrisi yang diperlukan tubuh. Memberi rasa kenyang, pengganti makanan rutin kita yang lebih baik. Berprotein tinggi, kaya akan Vitamin dan Mineral, mengandung 18 asam amino yang membantu tubuh agar dapat berfungsi optimal. Mengandung anti oksidan. NPDM terbuat dari bahan herbal bukan Susu dengan proses berteknologi tinggi yang sangat canggih sehingga mudah dicerna dan dapat diminum siapa saja. Laki-laki, perempuan, orang tua, remaja, anak-anak bahkan bayi pun boleh konsumsi Shake Formula 1 Herbalife ini.

Penggunaan: Blender atau kocok dua (2)  sendok makan Formula 1 Nutritional Shake Mix ATAU EMPAT (4) sendok makan dengan 250 ml - 400 ml susu skim non fat  atau atau susu kedelai atau air putih. JANGAN CAMPUR DENGAN AIR PANAS / HANGAT.

Untuk menurunkan berat badan, gantikan  dua kali makan Anda (pagi dan malam) setiap harinya dengan Shake Formula 1, sebagai bagian dari Program Pengelolaan Berat Badan Anda. Untuk kesehatan umum, nikmati satu kali Shake Formula 1 dalam sehari sebagai penggantian makanan/sarapan, atau sebagai tambahan terhadap makanan Anda yang reguler.

Testimoni

Setelah mengkonsumsi Shake Formula 1 Herbalife turun berat badan sebanyak 13 kg. Kulit juga jadi lebih segar.

Lu Wie -  China






Jerry dari Malaysia turun 21 kg dalam 3 bulan dan total turun 30 kg.







Eugen turun total 22 kg dan Yen turun total 5 kg. - China










Di bawah ini saya copas dari dinding Facebook saya.

Awi  Tokyo
Hati-hati berikan shake ke bayi Anda.
Nti usia 7 bulan udah bisa berdiri...

*salah satu dokter di Herbalife*
*pengalaman pribadi anaknya*

· · Bagikan · 16 November pukul 8:49 melalui BlackBerry ·


  • 10 orang menyukai ini.
  • 3 yang berbagi
  • 50 dari 84


    • Willya Flourrenthina N ‎""Haura" namanya..dia sekarang 7 bulan.. Dr usia 1,5bln kami beri shake krn pencernaannya tdk bs menerima laktosa dr asi saya..(Otomatis ga bs konsumsi apa2 donk)..akhirnya kami berikan shake utknya..الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِي dia sdh bs menerima asi dan makan apa aj..tp dia sama sekali ga mau makanan "instant"..jd apa yg dia makan semuanya makanan sehat yg kami masak sendiri..doyan bgt sama buah dan sayur..dg daya tahan tubuh yg oke bgt.. Ingin pny baby yg sehat seperti Haura? Kami siiiappp membantu Anda^^".. Mohon recheck kembali ya Sist.. Disana sdh sy tuliskan bhw anak sy "TIDAK bs menerima Laktosa asi saya"..berarti anakku bkn seperti anak2 yg lain donk^^..dan setelah diberi shake "sudah bs menerima asi"..berarti shake otomatis artinya membantu memperbaiki kondisinya.. Tolong disimak kembali ya^^
      22 November pukul 8:28 · · 1

    • Willya Flourrenthina N Hanya pada kondisi bayi normal??kayanya Ad yg lupa kmu lupa sist. Kondisi ibu g berpengaruh kah?
      . - gimana kalau ibu penderita pnyakit menular HIV AIDS, HBV,
      - gimana dng ibu mengkonsumsi obat2an yg bs mempengaruhi asi,
      - gmana dng ibu kurang gizi?
      - gmana dng ibu dng terapi hormon.
      - gmna dng ibu mnyusui yg hamil muda?
      - ibu dng kondisi jika mnyusui akan membahayakan kesehatannya
      Harus dipaksakan kah pemberian asi ekslusif?? Buknkah kualitas asi dipengaruhi kondisi ibu juga
      Coba dibaca lagi sist literatur2nya.atau cari literatur ter update. Jngan krn sibuk ngurus anak n kerja jadi lupa belajar lagi. Inget sist. Profesi kita itu long life learning.

      22 November pukul 8:46 · · 1

    • Mas Toni Presteam setelah saya baca saya jadi tambah yakin HERBALIFE memang makanan yang baik untuk semua orang. Yang sakit IL aja bisa menjadi lebih baik apalagi yang tidak tentu menjadi lebih baik lagi. Bagi saya bukan lagi sekedar UUD. Menjadikan orang lain lebih sehat, lebih berkesempatan mnsyukuri ni'mat Alloh itu lebih utama.
      Terima kasih pada dokter, walau dengan cara yg agak konfrontasi.

      22 November pukul 9:03 · · 2

    • Willya Flourrenthina N Juga pernyataan ukhti yg "mohon cantumkan alasan medis" itu knpa g kami cantumkan dlu. Krn takut orang beranggapan herbalife adalah obat yg bs mnymbuhkan IL. Itu hanya sedikit pengalaman dari kami d sini ..semoga bs menambah wawasan dan kebijakan kita.dan jadikan juga tulisan kami jadi pembelajaran. Siapa tau suatu saat menemukan kasus medis yg kami alami.at au yg kami tulis.
      Sorry mas awi,,jadi penuh nih commentnya. Hehe

      22 November pukul 9:05 ·

    • Awi Wicaksono Tokyo Willya Flourrenthina N - gpp jadi penuh, karena jadi sarana belajar untuk mengajar.
      22 November pukul 9:08 ·

    • Meutia Malahayati Alhamdulillah mas awi posting tulisan yang membuat banyak orang ingin tahu dan ingin berkomentar...
      Alhamdulillah Haura lahir dari abi n umi yang seorang dokter dan menjadi bagian dari herbalife,sehingga tau bagaimana mengusahakan yang terbaik dalam menjaga Haura sebagai amanah yang dititipkan Allah...
      Alhamdulillah dr.Mery punya pengetahuan yang luas tentang ASI dan ketetapan Allah yang tertulis dalam Al Qur'an, tentang kekuasaanNya dalam menciptakan ASI sbg makanan terbaik utk bayi2 yang baru lahir ke dunia...
      Alhamdulillah semua yang tertulis di postingan mas awi ini akan membuka banyak mata orang2 yang belum paham dan memberikan pengetahuan yang bermanfaat...
      Alhamdulillah saya ada di herbalife,karena saya semakin yakin bahwa herbalife menginginkan dan memberikan yang terbaik utk setiap konsumennya....
      Alhamdulillah,InsyaAllah kita semua mengerti artinya "bersyukur" dan senantiasa "bersyukur" dengan semua yang terjadi dalam perjalanan hidup kita

      22 November pukul 12:00 · · 3

    • Sayid Idrus Diskusi yg luarrr biasa..... klo dalam pandangan saya si bukan mana yg lebih baik antara ASI dengan Shake, atau pemberian Shake di usia tertentu dlm hal ini bayi. tapi lbh kepada pembuktian dan keyakinan pribadi aja klo SHAKE ini mmg bukan produk meal replacement sembarangan, aman utk semua usia, menyehatkan, membantu membaikkan/menormalkan fungsi dan metabolisme tubuh. Selebihnya semua kembali kepada masing2 individu orang tua yg punya hak utk memutuskan yg terbaik bagi anak2nya sesuai dengan keyakinan dan pengetahuannya. Dan yg lebih penting lagi, semua terjadi dan bisa membaik dgn izin Allahu azza wajalla, yg mberi karunia kepada manusia berupa akal utk berpikir dan menciptakan hasil olahan dari alam ini.
      22 November pukul 19:25 · · 1

    • Andy Kuswara Permana memang di perintahkan untuk menyusui. namun kita sesama medis tahu beberapa kondisi bayi maupun ibu yang tidak memungkinkan proses pemberian asi.

      lihat lagi kommentku diatas yang aku tanyakan ke mbak mery, ada jawaban konkret?
      atau haruskan ngotot memberikan asi dlam kondisi itu..

      22 November pukul 23:14 ·

    • Andy Kuswara Permana pertanyaanku apakah asi ekslusif ada di ajaran qur'an atau hadist? tidak ada kan?. itu hanya hasil konsensus dokter berdasarkan pengalaman2 dan teori.
      kalau kondisi g memungkinkan asi eksklusif gimana?( silahkan cari sendiri dok, skalian buka2 buku biar ga berdebu)
      atau ibu dengan kualitas asi yang kurang memuaskan?? apa g boleh di suplementasi dengan produk lain ( susu formula atau suplemen apapun?

      22 November pukul 23:21 ·
    •  

    • Mery Pribadiani yg mas andi buka itu bukan tafsir alqur'an mesti tp terjemahan ya....dan saya kok g pernah dpt info dr bk or web manspun klo ada istilah kualitas asi jelek ya mas?? itu cuma perkiraan orang awam lho....coba deh dicari di web kandungan asi,pasti hasilnya kandungan asi tu ya begitu trkecuali pd ibu2 yg mb wil pernah sebutkan di atas...oke mas andi,jd jgn cuma sy aja yg disuruh buka buku or web,mas andi juga ya

      23 November pukul 6:28 ·

    • Mery Pribadiani satu lg mas andi,sy sgt percaya bahwa hasil2 penelitian ttg asi tdk muncul begitu saja,disamping krn melihat lgsg dr ibu stlh mlahirkan yg kemudian bs memproduksi asi juga krn adanya perintah dr alquran tersebut (bagi peneliti muslim terutama)

      23 November pukul 6:44 ·

    • Mery Pribadiani perintah tentang asi sama dg perintah tentang jilbab (al ahzab) dan perintah berbuat baik pada sesama,semua menggunakan kata hendaklah;lalu apa itu artinya boleh kita tidak berjilbab atau boleh kita tidak bermuamalah dg sesama????
      lalu ketika ada seseorang yg tidak mampu menjalankan perintah alloh karena kondisi tertentu maka di sinilah "rukhsoh" atao keringanan itu diberikan mas andi.....sama halnya jika ada seoranga ibu yg dengan kondisi tertentu tdk bisa memberi asinya mas,,tp mohon jangan di hilangkan perintah memberikan asi itu sendiri....

      23 November pukul 7:55 ·

    • Willya Flourrenthina N Ni ak andy mbk mer..
      Oke soal tafsir itu sy memang blum berkompeten. Saya smlam sedang jaga, dan g bawa ebook2 kumpulan tafsir di laptop saya. Sy cuma buka2 ebook. Dan saat mau memaparkan kandungan asi ada pasien pengawasan bayi BBLR. Jdi tertunda.dan sudah sy duga pasti ada perdebatan lagi.
      skr lg di jalan jdi maaf klo yg sy tulis seingetnya saya saja. K
      Ni kandungan asi yg g terdapat dishake
      Colostrum, IgM, IgA,IgG, Lysozym, lactobassilus itu untuk kekebalan tubuh, DHA,AA,EPA,omega3,6,9 itu untuk perkembangan otak, lactosa jenis gula pada susu yg pling mudah dicerna bayi. Yg terkandung di shake adalah jenis gula fruktosa dan berbagai oligosakarida lain. Itulah ketidak sempurnaan shake. dan saya tidak pernah mengatakan kalau shake sbg pengganti asi.

      23 November pukul 10:08 ·

    • Mery Pribadiani ndak apa2 mas andi,seperti kata yg punya wall....ini akan jadi tempat saling belajar dan alhamdulillah banyak yg merespon secara positif
      23 November pukul 10:14 ·

    • Willya Flourrenthina N Blum pernah baca kualitas asi kurang baik?ooo
      Boleh sya beri tahu dimana harus membacanya?
      Klo web sy g tau, tpi coba cari buku/ebook hopkins obgyn, atau novak&berek, manajemen lactasi.
      Atau kalau mbak mery sedikit lagi menggunakan logikanya. Kenapa ad kondisi yg saya sbutkan diatas tidak boleh memberikan asi, lalu gimana dng mastitis, atau infeksi ductus lactiferus?lalu kenapa ad susu untuk ibu menyusui?klo kualitas asi bisa sempurna dalam kondisi apapun sepertinya g akan ada pabrik yng memproduksi susu ibu mnyusui

      23 November pukul 10:39 ·

    • Willya Flourrenthina N Dan di guyton n hall atau ganong fisiologi ( tapi ak lebih enak baca guyton) juga ada proses fisiologis pembentukan asi dalam tubuh.lengkap dengan faktor2 yg dibutuhkan. Coba dipelajari lagi dan fikirkan apa yg terjadi kalau ada yg kurang dlm proses sintesis asi itu. Apa harus dipaksakan?kalau ga solusinya bagaimana?
      Saya minta pertanyaan saya diatas itu tolong dibaca dng seksama lagi..dan dijawab.

      23 November pukul 10:51 ·

    • Mery Pribadiani ibu2 yg lg kena mastitis malah harus tetap menyusui mas,kalo g bisa berkembang jd galaktocel atau bahkan parahnya lg ca mammae,,...semoga kalo mas andi diberi amanah anak ke 2 oleh alloh lg dan keadaannya baik dan sehat shingga mb wil bisa memberi asix dr awal kehidupan silahkan mas andi tanya ke spog manapun,apakah perlu penggunaan suplemen tambahan asi berupa susu ato obat untuk meningkatkan kualitas asi??klo penasaran sekarang,bolehlah tanya sekarang gpp....
      justru terkadang,bagi baby yg g tahan protein sapi,ketika si ibu mengkonsumsi susu ibu menyusui maka si baby akan muncul gejala alergi...itulah kenapa susu ibu menyusui sebenerny g berguna banyak,,asal si ibu positif minded,makan minum cukup,istirahat cukup maka kuantitas (bukan kualitas lho,sebab kualitas asi ibu satu dg yg lain adalah sama mengandung apa2 yg td di sebutkan mas andi) asi akan tetap terjaga...
      produksi asi itu sama kaya' perusahaan mas,,semakin banyak permintaaan maka akan semakin banyak jg produksinya

      23 November pukul 11:02 ·

    • Mery Pribadiani sedikit gambaran ; Pada seorang perempuan yang hamil kelenjar payudaranya akan makin berkembang oleh pengaruh hormon estrogen, somatomamotropin, dan prolaktin. Proses tersebut dimulai pada trimester pertama kehamilan. Hormon estrogen berfungsi untuk membuat hipertrofi sistem duktus (saluran) . Sedangkan hormon progesteron berfungsi untuk menambahkan sel-sel asinus pada payudara. Somatomamotropin berfungsi untuk pertumbuhan asinus dan perubahan-perubahan dalam sel, pembentukan kasein, laktoalbumin, dan laktoglobulin. Selama proses kehamilan, air susu tidak keluar karena hormon prolaktin yang merangsang pengeluaran ASI dihambat oleh Prolactin Inhibiting Hormone (PIH).....
      dan jika ada salah satu hormon tersebut tidak maka bukan kualitas asi yg menurun mas,,justru asi sendiri tidak akan terbentuk

      23 November pukul 11:12 ·

    • Willya Flourrenthina N Asi ibu mastitis memang harus dikeluarkan kalau tidak bisa seperti yg mbak mery bilang. Tapi apa layak untuk diberikan pada bayi?kalau selanjutnya sih g masalah lagi. Ak tau krn willya pernah ngalamin.
      Kalo penasaran. Coba mbak mbak mery stop menyusui beberapa hari, setelah mastitis coba langsung diberikan kebayi. Temen2 yg lain klo mau coba πğğãЌp̅ã=-?=-?p̅ã lhoo :), tapi saya jng disalahin yaa..
      Amiin..ibu manapun pengen menyusui anaknya secara penuh..pertanyaanku blum dijawab. Klo kualitas atau kuantitas asi g memadai untuk bayi apa g boleh untuk diberikan suplementasi apapun?dan pertanyaan lain juga dijawab dlu

      23 November pukul 11:18 ·

    • Awi Wicaksono Tokyo ‎*menyimak*
      Makin seru diskusinya !!

      23 November pukul 11:29 ·

    • Mery Pribadiani saya mengalami mastitis terutama awal persalinan ketika produksi asi masih melimpah tp si baby blm perlu banyak,,dan sy tetap memberikan asi sy untuk di minumkan...dan sy yakin tidak ada spesialis manapun yg mengatakan bahwa dlm kondisi mastitis asi tdk boleh diberikan,
      masalah kuantitas asi,,banyak yg berkuang produksinya biasany ketika ibu2 tersebut mulai kembali bekerja dan atau memutuskan untuk memberi tambahan sufor,nah pd saat si baby minum sufor sementara asi terus mengendap di payudara ibu sampai penuh maka pada saat itulah hormon yg bekerja untuk mengurangi jumlah asi bekerja,,,bagaimana mensiasatinya adalah dengan asi perah....kemudian ketika si ibu berfikir bahwa asinya kurang,maka benar jg kalo kemudian hrmon pengurang asi jg bekerja,,itulah mengapa sy bilang ibu asi harus positif minded
      ini pengalaman mas,,waktu anak pertama pengetahuan asi sy sgt kurang,anak rewel pdhl baru selesai di susui,sy s4 stres asi sy kurang....sy minul moloco B12,asifit,susu busui,,tp g ada yg berpengaruh,,baru ketika sy di beri saran hrs pstf minded,dengan ajaib asi itu kembali lg ke keadaan semula...

      23 November pukul 11:50 ·

    • Nurudin Hidayat ‎*ilmu kedokteran mahal neeh.. mas Awi Wicaksono saya juga ikut menyimak ya.. makasih..
      23 November pukul 11:53 ·

    • Arif Rizqi Tokyo jadi banyak ilmu nih,ga cuma cara promosi,kendala follow up,ritel,rekrut..Subhanallah,luar biasa.
      23 November pukul 11:53 ·

    • Mery Pribadiani seperti sy tulis blmnya bhwa kualitas asi satu ibu dg lainnya sama mengandung apa2 yg td mas andi tuliskan,,yg berbeda adalah kuantitasnya....nah sebelum menggunakan suplemen macam2 ada baiknya di cari tau dulu penyebab berkurangny jumlah asi tersebut...
      23 November pukul 11:59 ·

    • Willya Flourrenthina N Waktu itu mendiagnosa sendiri mastitis?sudah yakin? Sudah muncul smua kriteria diagnosis literatur.?
      Krna mbk mery masih mnyusui jadi kmungkinan terjadi mastitisnya kecil jika dibanding willya yg sama skli g mnyusui krn haura mnderita IL. Ak dah konsulin ke spOG. Ternyta harus dibuang dlu asi yg mnumpuk di payudara. Bru prduksi slnjutnya yg diberikan ke bayi..
      Wait pndapat terakhir mbk mery blum bs sy trima sluruhnya. Biar nanti sy cek dlu buku guyton. Mklum buku basic, atau di literatur yg prnah ak baca. Kita cek samasama ya.

      23 November pukul 12:08 ·

    • Willya Flourrenthina N Btw berhubung habis jaga malem, saya pamit dlu untuk g komment beberapa waktu. Klo dah segeran. Baru deh mulai lagi. Monggo dilanjutkan..dulu, mbak mery, mas awi dll..Hehe
      23 November pukul 12:17 ·

    • Willya Flourrenthina N Buat yg masih menyimak, kalo bingung dengan istilah2 yg roaming.(Hehe) Silahkan browsing atau hubungi kami ya.klo dijelasin disini bisa puanjang buanget kommentnya
      23 November pukul 12:19 ·

    • Ine Dewi Permanik Subhanalloh...diskusi ini luar biasa! Saya ine, perkenalan dg Herbalife sejak sblm menikah (2002) krn kelebihan berat badan. 2008 Menikah & lgsg hamil, selama hamil saya minum semua nutrisi inner Herbalife tnpa tambahan vit/susu hamil apapun. Yg luar biasa produksi asi sdh mulai terlihat sejak kehamilan 6bln, meski BUKAN ASI (terlihat dr warna cairan yg keluar) اَلْحَمْدُلِلّهِ anak kami lahir sehat. Yg jd bahan perenungan dokter kandunganku, bayiku setelah 1hr ditimbang ulang berat badanny tetap (menurut dokterku rata2 bayi setelah 1hr akan mengalami penurunan berat badannya) Beliau sampekan bhw ini ada hubunganny dg SHAKE Herbalife yg saya rutinkan minum setiap hr selama hamil.
      Mengenai ASI,,selama menyusui (disertai asupan SHAKE) اَلْحَمْدُلِلّهِ kualitas & kuantitasnny luar biasa! Saya berikan full selama 2th,bukan dg asi perah! Krn saya sangat yakin keterikatan batin seorang ibu & anak akan LEBIH terbangun situ.
      Putra kami baru bener2 kami berikan SHAKE secara langsung saat usia 6bln (krn saya ingin berikan ASI Eksklusif) sampe saat ini usia putra kami sdh 2th 8bln tetap konsisten setiap hari minum SHAKE tanpa minum formula.
      Subhanalloh tingkat pertumbuhan, perkembangan, daya tahan tubuh & kecerdasan diatas anak2 seusianya..anak kami pun sangat doyan sayur, buah.
      Jadi...bukan masalah ASI ataupun SHAKEnya.. Yg terpenting bgmn mindset kita utk memberikan yg TERBAIK utk anak generasi penerus kita.. Mgkn istilah2 saya ga ngerti tp saya tau dg minum SHAKE اَلْحَمْدُلِلّهِ kami sekeluarga lbh sehat, bugar & kembali langsing :)
      Wallahu alam bisawab.

      23 November pukul 13:24 · · 1

    • Mery Pribadiani Laktasi, Ketika bayi menghisap payudara, hormon yang bernama oksitosin membuat ASI mengalir dari dalam alveoli, melalui saluran susu (ducts / milk canals) menuju reservoir susu {sacs} yang berlokasi di belakang areola, lalu ke dalam mulut bayi. Proses produksi, sekresi, dan pengeluaran ASI dinamakan laktasi. PENGARUH HORMONAL Mulai dari bulan ketiga kehamilan, tubuh wanita memproduksi hormon yang menstimulasi munculnya ASI dalam sistem payudara:
      Progesteron: mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli. Tingkat progesteron dan estrogen menurun sesaat setelah melahirkan. Hal ini menstimulasi produksi secara besar-besaran
      Estrogen: menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar. Tingkat estrogen menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap menyusui Karena itu, sebaiknya ibu menyusui menghindari KB hormonal berbasis hormon estrogen, karena dapat mengurangi jumlah produksi ASI. Follicle stimulating hormone (FSH) Luteinizing hormone (LH)
      Prolaktin: berperan dalam membesarnya alveoil dalam kehamilan.
      Oksitosin: mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya, seperti halnya juga dalam orgasme. Setelah melahirkan, oksitosin juga mengencangkan otot halus di sekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu let-down / milk ejection reflex.
      Human placental lactogen (HPL) : Sejak bulan kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak HPL, yang berperan dalam pertumbuhan payudara, puting, dan areola sebelum melahirkan. Pada bulan kelima dan keenam kehamilan, payudara siap memproduksi ASI. Namun, ASI bisa juga diproduksi tanpa kehamilan (induced lactation).
      Laktogenesis I
      Pada fase terakhir kehamilan, payudara wanita memasuki fase Laktogenesis I. Saat itu payudara memproduksi kolostrum, yaitu berupa cairan kental yang kekuningan. Pada saat itu, tingkat progesteron yang tinggi mencegah produksi ASI sebenarnya. Tetapi bukan merupakan masalah medis apabila ibu hamil mengeluarkan (bocor) kolostrum sebelum lahirnya bayi, dan hal ini juga bukan indikasi sedikit atau banyaknya produksi ASI sebenarnya nanti.
      Laktogenesis II Saat melahirkan, keluarnya plasenta menyebabkan turunnya tingkat hormon progesteron, estrogen, dan HPL secara tiba-tiba, namun hormon prolaktin tetap tinggi. Hal ini menyebabkan produksi ASI besar- besaran yang dikenal dengan fase Laktogenesis II. Apabila payudara dirangsang, level prolaktin dalam darah meningkat, memuncak dalam periode 45 menit, dan kemudian kembali ke level sebelum rangsangan tiga jam kemudian. Keluarnya hormon prolaktin menstimulasi sel di dalam alveoli untuk memproduksi ASI, dan hormon ini juga keluar dalam ASI itu sendiri. Penelitian mengindikasikan bahwa level prolaktin dalam susu lebih tinggi apabila produksi ASI lebih banyak, yaitu sekitar pukul 2 pagi hingga 6 pagi, namun level prolaktin rendah saat payudara terasa penuh. Hormon lainnya, seperti insulin, tiroksin, dan kortisol, juga terdapat dalam proses ini, namun peran hormon tersebut belum diketahui. Penanda biokimiawi mengindikasikan bahwa proses laktogenesis II dimulai sekitar 30-40 jam setelah melahirkan, tetapi biasanya para ibu baru merasakan payudara penuh sekitar 50-73 jam (2-3 hari) setelah melahirkan. Artinya, memang produksi ASI sebenarnya tidak langsung setelah melahirkan. Kolostrum dikonsumsi bayi sebelum ASI sebenarnya. Kolostrum mengandung sel darah putih dan antibodi yang tinggi daripada ASI sebenarnya, khususnya tinggi dalam level immunoglobulin A (IgA) , yang membantu melapisi usus bayi yang masih rentan dan mencegah kuman memasuki bayi. IgA ini juga mencegah alergi makanan. Dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, kolostrum pelan pelan hilang dan tergantikan oleh ASI sebenarnya.
      Laktogeneses III Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI selama kehamilan dan beberapa hari pertama setelah melahirkan. Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol autokrin dimulai. Fase ini dinamakan Laktogenesis III. Pada tahap ini, apabila ASI banyak dikeluarkan, payudara akan memproduksi ASI dengan banyak pula Penelitian berkesimpulan bahwa apabila payudara dikosongkan secara menyeluruh juga akan meningkatkan taraf produksi ASI. Dengan demikian, produksi ASI sangat dipengaruhi seberapa sering dan seberapa baik bayi menghisap, dan juga seberapa sering payudara dikosongkan. Produksi ASI yang rendah adalah akibat dari:
      1. Kurang sering menyusui atau memerah payudara Apabila bayi tidak bisa menghisap ASI secara efektif, antara lain akibat: Struktur mulut dan rahang yang kurang baik, Teknik perlekatan yang salah ,Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi) Jaringan payudara hipoplastik ,Kelainan metabolisme atau pencernaan bayi, sehingga tidak dapat mencerna ASI, Kurangnya gizi ibu
      Menyusui setiap dua-tiga jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi. Untuk wanita pada umumnya, menyusui atau memerah ASI delapan kali dalam 24 jam akan menjaga produksi ASI tetap tinggi pada masa- masa awal menyusui, khususnya empat bulan pertama. Bukanlah hal yang aneh apabila bayi yang baru lahir menyusui lebih sering dari itu, karena rata-ratanya adalah 10-12 kali menyusui tiap 24 jam, atau bahkan 18 kali. Menyusui on-demand adalah menyusui kapanpun bayi meminta (artinya akan lebih banyak dari rata- rata) adalah cara terbaik untuk menjaga produksi ASI tetap tinggi dan bayi tetap kenyang . Tetapi perlu diingat, bahwa sebaiknya menyusui dengan durasi yang cukup lama setiap kalinya dan tidak terlalu sebentar, sehingga bayi menerima asupan foremilk dan hindmilk secara seimbang
      LET-DOWN REFLEX Keluarnya hormon oksitosin menstimulasi turunnya susu (milk ejection / let-down reflex). Oksitosin menstimulasi otot di sekitar payudara untuk memeras ASI keluar. Para ibu mendeskripsikan sensasi turunnya susu dengan berbeda-beda, beberapa merasakan geli di payudara dan ada juga yang merasakan sakit sedikit, tetapi ada juga yang tidak merasakan apa-apa. Refleks turunnya susu tidak selalu konsisten khususnya pada masa-masa awal. Tetapi refleks ini bisa juga distimulasi dengan hanya memikirkan tentang bayi, atau mendengar suara bayi, sehingga terjadi kebocoran. Sering pula terjadi, payudara yang tidak menyusui bayi mengeluarkan ASI pada saat bayi menghisap payudara yang satunya lagi. Lama kelamaan, biasanya setelah dua minggu, refleks turunnya susu menjadi lebih stabil. Refleks turunnya susu ini penting dalam menjaga kestabilan produksi ASI, tetapi dapat terhalangi apabila ibu mengalami stres. Oleh karena itu sebaiknya ibu tidak mengalami stres. Refleks turunnya susu yang kurang baik adalah akibat dari puting lecet, terpisah dari bayi, pembedahan payudara sebelum melahirkan, atau kerusakan jaringan payudara. Apabila ibu mengalami kesulitan menyusui akibat kurangnya refleks ini, dapat dibantu dengan pemijatan payudara, penghangatan payudara dengan mandi air hangat, atau menyusui dalam situasi yang tenang.
      ~supportbrestfeeding~

      23 November pukul 13:28 ·

    • Mery Pribadiani mb ine : salam kenal mb ine....,,sy setuju skali dg mb ine,dan do'akan sy bs bergabung jg dg herbalife biar jd agak langsingan,hehehe...
      waktu itu sy juga inginnya menyusui lgsg mb,tp apa daya sy hrs kembali bekarja,jadilah dengan asi perah...
      terjawab juga kan mb kenapa waktu usia kehamilan mb 6bl bs keluar cairan pada payudara?! krn ada proses lactogenesis 1,,

      23 November pukul 13:50 ·

    • Ine Dewi Permanik Mery Pribadiani... Ayo bu segera minum SHAKE... Jgn ditunda2... Minum SHAKE salah satu wujud berSYUKUR atas nikmat SEHAT yg Alloh berikan kepada kita. Badan sehat,, ibadah,pikiran & kerja kita jg makin OPTIMAL ;)
      23 November pukul 13:53 ·

    • Awi Wicaksono Tokyo ‎@Ine : Mery sedang awi program :)
      23 November pukul 14:26 ·

    • Mas Toni Presteam Awi Wicaksono wa fissama i rizqukum wa ma tu 'adun
      tuk semua: mengatasi kendala Jawab dengan testimoni. Komen saya yg ke dua dibuktikan oleh Testimoni mbak Ine.

      23 November pukul 14:54 ·

    • Ine Dewi Permanik Awi Wicaksono... Sip! Sip! Lanjutkan mas.... ;)
      23 November pukul 15:04 ·

    • Ardiana Rahmawati ihhhh .. baru tahu serunya diskusi ini hehehe ..
      23 November pukul 19:22 ·

    • Sayid Idrus kembali,,,,, luar biasa... ampe geleng2 bacanya :D
      23 November pukul 20:30 ·

    • Awi Wicaksono Tokyo Temen2 semua, yuk kita kasih selamat untuk dr. mery yang 'memutuskan' untuk mengkonsumsi shake-tea-aloe dari obrolan kita ini.
      Tujuannya untuk menurunkan 20kg.

      Temen2 testimoninya apa aja?

      24 November pukul 13:46 · · 1

    • Awi Wicaksono Tokyo Mery Pribadiani, paketnya dikirim sore ini.
      mohon ditunggu ya!

      24 November pukul 13:49 ·





















Artikel Health Care Lainnya :

1 comments:

  1. mau tanya klo shake dikasih ke bayi sebagai ganti sufor bolehkah? trus cara pemberiannya pakai apa yah? bayi saya 4bln cara mencampurnya.thanks

    ReplyDelete

Scroll to top